Jumat, 06 April 2012

Mountainering

Mendaki gunung merupakan aktivitas yang keras, penuh tantangan, risiko dan kesulitan. Dalam pelaksanaannya aktivitas ini membutuhkan keterampilan, kecerdasan dan kekuatan fisik yang baik. Kondisi fisik yang baik merupakan kunci keberhasilan dan yang lebih penting lagi keamanan seluruh kelompok bergantung pada kekuatan atau kelemahan anggota kelompok. Seperti pentingnya kondisi fisik, sikap mental kita juga dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan. Kita memerlukan sikap positif, realistis, dan kejujuran pada diri kita sendiri. Sebab pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam dan keberhasilan dalam melewati suatu medan pendakian yang sulit menunjukkan keunggulan dalam melawan rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri.

Di Indonesia kegiatan mendaki gunung mulai dikenal sejak 1964 ketika pendaki Indonesia dan Jepang melakukan suatu ekspedisi gabungan dan berhasil puncak Soekarno di Pegunungan Jayawijaya. Pendaki Indonesia tersebut adalah Soedarto, Soegirin dan Fred Atabe dari Jepang. Pada tahun yang sama (1964) mulailah berdiri perkumpulan - perkumpulan pendaki gunung, dimulai oleh berdirinya Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri dan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (MAPALA UI) di Jakarta kemudian diikuti oleh perkumpulan - perkumpulan lainnya di berbagai kota di Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar